Rabu, 03 Oktober 2018

teks eksposisi

Tersumbatnya Sungai oleh Sampah


     Akhir-akhir ini banyak ditemukan sungai yang alirannya tidak lancar. Jika diperhatikan lebih jauh, banyak sungai yang dijadikan tempat sampah oleh manusia. Hal ini dapat merugikan berbagai pihak, seperti manusia itu sendiri, hewan, tumbuhan, bahkan banyak lagi kerugian akibat sampah yang dibuang ke sungai. Sampah juga dapat menyumbat aliran sungai, dan airnya pun tidak dapat kita rasakan lagi manfaatnya.

     Membuang sampah ke sungai merupakan halnyang sudah biasa bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Mereka tidak berpikir untuk menjaga sungai itu. Yang ada di pikiran mereka hanyalah sungai sebagai tempat sampah. Mereka juga menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan pengairan terakhir. Pola pikir masyarakat saat ini yaitu terlalu menginginkan hal yang mudah dengan melupakan cara untuk menjaga lingkungan. Mereka kehilangan kesadaran diri terhadap lingkungan dan kesehatan. Yang nyatanya, semua itu berpengaruh bagi masyarakat itu sendiri.

     Sampah dapat menyebabkan hal-hal yang buruk bagi mahluk hidup. Apalagi sampah yang dibuang ke sungai akan mengakibatkan aliran sungai tersumbat, hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar sungai mati, timbulnya penyakit yang menyerang masyarakat, dan lagi jika musim hujan tiba, banjir akan terjadi karena aliran sungai yang tersumbat. Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai pun terlihat kumuh dan tidak terawat. Itu mungkin akan membuat masyarakat tidak hidup dengan nyaman dan sehat.

     Melihat dampak dan bahaya sampah di atas, kita harus bisa mengubah pola pikir kita dan masyarakat agar terhindar dari dampak dan bahaya seperti yang sudah terjadi. Dimulai dari menyadari bahwa bersih itu sehat, dari bersih kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat. Dan juga kita harus membiadakan diri agar melakukan hal kecil seperti membuang sampah ke tempat sampah, tidak lagi ke sungai. Demua itu bisa kita lakukan dengan mudah jika kita memiliki kesadaran diri yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.

     Semua dampak yang sudah terjadi di sungai yang tercemar oleh sampah, perlu kita perbaiki. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi dampak tersebut. Seperti membuat tempat sampah di setiap rumah, menjadikan sungai sebagai pemandangan utama rumah yang ada di sekitar sungai, memberikan larangan dan sanksinya bila ada yang membuang sampah ke sungai, dan juga kita bisa mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungannya.

     Berdasarkan semua hal di atas, kita harus bisa mengubah pola pikir masyarakat. Perubahan pola pikir masyarakat, dapat berpengaruh bagi terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat. Dan juga bisa terhindar dari ketidaknyamanan dan penyakit yang tidak diinginkan. Dimulai dari diri sendiri, kita ciptakan lingkungan yang baik dan tertata untuk diri kita sendiri dan orang lain.

sasakala gunung geulis

Sasakala Gunung Geulis

     Kacaritakeun jaman baheula aya salaki pamajikan nu geus lila ngawangun rumah tangga, tapi tacan diparengkeun boga anak. Salakina kacida pisan hayangeun boga anak. Manèhna getèn neneda ka Nu Kawasa sangkan gancang diparengkeun boga anak.


     Kocapkeun dina hiji peuting, salakina tèh meunang wangsit, yèn manèhna kudu ngajugjug hiji tempat nu pernahna aya di beulah wètaneun lembur nu dicicingan ku maranèhanana. Nu jadi salakina kudu ngajugjug hiji gunung kalayan kudu tapa di èta gunung. Isukna manèhna nepikeun impianana ka nu jadi pamajikanana. Pamajikanan ngajurung sangkan salakina nedunan panuduh nu datang dina impianana. Tuluy waè nu jadi salakina indit ngalalana ngajugjug hiji gunung pikeun tapa neda ka Nu Kawasa.


     Sanggeus manggihan gunung nu dimaksud luyu jeung panuduh dina impian, manèhna der waè tapa salila opat puluh poè opat puluh peuting. Dina maleman peuting panganggeusan, manènha didatangan ku hiji putri anu geulis kawanti-wanti, èndah kabina-bina. Éta tèh putri anu ngageugeuh gunung nu keur ditapaan ku manèhna. Nempo putri anu kacida geulisna, manèhna lat poho kana maksud anu saèstuna. Tug manèhna nepi kadaèk ngawin èta putri. Padahal èta putri teh oray kajajadèn.


     Sanggeus mangbulan-bulan salakina indit, pamajikanana mapay-mapay nèangan nu jadi salakina. Tungtungna manèhna manggihan salakina keur dibeulit ku oray anu kajida badagna. Pamajikanana kacida pisan reuwaseunana, pamajikanana ngarasa melang ka nu jadi salaki, sieun salakina dilegleg oray. Bakat ku nyaah ka salakina, pamajikanan satèkah polah nèangan akal pikeun maèhan èta oray. Brèh, kacipta piakaleunana, nyaèta ngeurad èta oray. Teu kungsi lila oray tèh beunang kaeurad. Kusabab èta oray kacida gedèna, oray tèh digusur ku kuda, dibawa turun ti luhur gunung. Sanggeus tepi ka hiji tempat, kuda tèh dicangcang dina hiji tangkal. Kiwari tempat nyangcang èta kuda tèh, katelah lembur Cikuda.


     Barang kasampak èta oray rèk dipaèhan ku pamajikanana, salakina geuwat ngahalangan sangkan pamajikanana tong maèhan èta oray, sabab tetempoan salakina mah, èta oray tèh putri anu kacida geulisna. Pamajikanana kacida pisan ambekna. Kusabab keuheul, èta oray dipaèhan kaasup salakina nu geus teu inget deui ka pamajikanana.


     Heuleut saminggu ti harita, bangkè oray jeung layon salakina ngiles taya raratanana. Ceuk carita mah ngajadi oray, nu tuluyna nyicingan èta gunung, nu kiwari katelah gunung geulis nu pernahna di Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Jumat, 09 Februari 2018

litosfer dan atmosfer



A. LITOSFER
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.

1.Jenis batuan penyusun lithosfer
      Batuan adalah kumpulan dari satu atau lebih mineral. Bardasarkan cara terjadinya, batuan dibedakan menjadi 3, yaitu:
        1.Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk karena pembekuan magma. Yang termasuk dalam batuan ini yaitu batuan beku dalam contohnya batu granit. Batuan beku luar contohnya batu basal. Batuan beku korok contohnya granit posper dan diorit.
     2.Batuan endapan (sedimen)  yaitu batuan yang terbentuk karena peristiwa pelapukan batuan diatas permukaan bumi, yang dipengaruhi oleh panas matahari, angin, hujan, manusia, aliran sungai, gelombang laut dan gletser. Yang termasuk dalam jenis batuan ini yaitu batuan endapan mekanis/klastik misalnya batu pasir dan konglomerat. Batu endapan kimia misalnya limestone, stalaktit dan stalakmit. Dan batu endapan organis misalnya batu bara dan fosil.
    3.Batuan malihan (metamorf) terjadi karena metamorfosis (proses malih) yaitu terbentuk karena adanya perubahan bentuk dan jenis batuan akibat kenaikan suhu dan tekanan pada batuan dalam kurun waktu yang lama. Batuan endapan atau beku dapat berubah menjadi batuan malihan, antara lain batu gamping menjadi batu pualam atau marmer, batu serpih menjadi batu tulis atau sabak, karbon menjadi grafit, batua pasir menjadi kuarsit, batu bara menjadi antarsit.

2.Pelapukan
      Pelapukan merupakan peristiwa rusak atau hancurnya batuan yang berasal dari gumpalan besar menjadi kecil bahkan halus. Pelapukan dikelompokkan menjadi:
    a.Pelapukan mekanis, yaitu pelapukan yang terjadi karena perubahan suhu pada batuan tanpa terjadi perubahan susunan kimiawinya atau tanpa melibatkan makhluk hidup.
       b.Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang terjadi akibat proses kimiawi, misalnya oksidasi, karbonasi dan sebagainya. Pelapukan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, tumbuh-tumbuhan dan binatang.
     c.Pelapukan organis, yaitu pelapukan yang diakibatkan oleh makhluk hidup.

3.Gempa Bumi
      Gempa bumi yaitu goncangan atau getaran dengan kekuatan yang sangat besar di permukaan bumi. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
     a.Gempa tektonik yang diakibatkan pergesaran lempeng kerak bumi. Sumber gempa adalah daerah pertemuan lempeng-lempeng kerak bumi.
      b.Gempa vulkanik diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi
      c.Gempa runtuhan yang diakibatkan tanah yang runtuh. Pusat gempa berada di bawah permukaan bumi akibat tekanan yang besar dan adanya terowongan (rongga) dalam tanah yang runtuh.

4.Erosi yaitu proses pengikisan bahan penyusun bebatuan serta tanah dipermukaan bumi. Disebabkan oleh aliran air, angin, gelombang pantai dan gletser.

5.Pencemaran Lingkungan
      Pencemaran lingkungan akibat aktivitas manusia dapat berupa pencemaran air, tanah, udara dan suara. Setiap proses baik dalam bidang industri, pertanian, maupun rumah tangga dapat menimbulkan limbah yang mengandung berbagai macam bahaya bagi kesehatan manusia karena dapat merusak organ tubuh manusia.


B.ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

1.Bagian-bagian udara
      Udara tersusun atas campuran gas, debu dan uap air. Penyusun udara antara lain gas Nitrogen (N2) sebanyak 78 % yang Sangat penting untuk tumbuh-tumbuhan sebagai penyubur tanah, gas Oksigen (O2) sebanyak 21 %  Sangat penting untuk pembakaran makanan dalam tubuh melalui proses pernapasan, dan gas-gas mulia lainnya (Argon, karbon dioksida, kripton, neon, hidrogen, helium  dan lain sebagainya)

2.Lapisan-lapisan atmosfer
      Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan bumi, lapisan atmosfer semakin tipis. Lapisan atmosfer dapat dibagi menjadi:
   a.Troposfer merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan bumi, yang mempunyai ketinggian sampai 10 km. Hampir 80% massa seluruh gas penyusun atmosfer berada pada lapisan ini. Pada lapisan ini terjadi gejala cuaca, seperti suhu, tekanan udara, dan angin.
   b.Stratosfer , berada di atas lapisan troposfer dengan ketinggian antara 10 km sampai 50 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang mempunyai daya serap yang kuat terhadap radiasi sinar ultraviolet dari matahari.
   c.Mesosfer, berada pada ketinggian 50 km sampai 80 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan yang berfungsi melindungi bumi dari meteor, dengan cara mmbakar setiap meteor yang masuk ke atmosfer bumi.
    d.Termosfer, berada pada ketinggian 80 km sampai 480 km dari permukaan bumi. Pada lapisan terdapat lapisan ionosfer pada ketinggian 80 km sampai 360 km. Pada ionosfer terjadi ionisasi yang memantulkan partikel ion. Partikel ini berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dan cahaya dari bumi, sehingga digunakan untuk pemancar gelombang radio.
    e.Eksosfer, lapisan terakhir penyusun atmosfer bumi, yang paling luar. Pada lapisan ini hampir tidak ada tekanan udara. Akibatnya molekul-molekul gas pada lapisan ini dapat meninggalkan atmosfer menuju angkasa luar.

3.Pemanasan Udara oleh Matahari
Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36% dipantulkan kembali ke angkasa, 19% diserap dan 45% sampai ke permukaaan bumi. Panas yang sampai ke permukaan bumi inilah yang memanasi daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Panas yang sampai ke bumi sebagian besar diserap bumi dan sebagian kecil dipantulkan. Factor yang menentukan banyaknya sinar matahari yang diserap antara lain:
a.Sifat muka bumi
b.Kemiringan sinar matahari
c.Lama penyinaran
d.Keadaan awan
Sinar yang diserap oleh bumi, hampir semuanya dipancarkan kembali sehingga menyebabkan suhu dipermukaan bumi stabil.

4.Cuaca
Cuaca yaitu keadaan lapisan udara troposfer di suatu tempat yang tidak luas pada saat tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Adapun cuaca rata-rata pada suatu wilayah yang luas dan dalam waktu yang lama di sebut iklim.
Unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca:
a.suhu udara
b.tekanan udara
c.kelembapan udara
d.arah dan kecepatan angin
e.awan
f.curah hujan

5.Pemanasan Global
      Pemanasan global merupakan gejala kenaikan suhu di muka bumi. Hal ini dikarenakan jumlah karbon dioksida makin naik seiring dengan kemajuan teknologi antara lain pemakaian bahan bakar fosil pada mesin-mesin industri dan makin berkurangnya populasi tumbuhan. Peningkatan kandungan karbon dioksida dapat menghasulkan efek rumah kaca yang dapat menyebabkan suhu atmosfer bumi semakin naik dan akhirnya akan mengakibatkan es di kutub mencair.
Pemanasan global juga dapat disebabkan oleh penggunaan freon (CFC) yang dapat mengikis lapisan ozon.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pemanasan global, anda dapat mengunjungi newsintyaaulia.blogspot.co.id

Terimakasih

pemanasan global


Pengertian PEMANASAN GLOBAL adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. Demikian pengertian pemanasan global menurut NATURAL RESOURCES DEFENCE COUNSIL. Dampak pemanasan global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Artikel pemanasan global ini akan membahas pengertian global warming, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.
Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia. Volume peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya, diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir.
Terjadinya pemanasan global dilihat oleh sebagian ilmuwan lebih cepat dibandingkan ilmuwan lain. Namun, konsensus ilmiah bersepakat bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat antara 0,4 hingga 0,8 ° C dalam 100 tahun terakhir.
global warming, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.
Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena PENCEMARAN UDARA di dunia. Volume peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya, diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir.
Terjadinya pemanasan global dilihat oleh sebagian ilmuwan lebih cepat dibandingkan ilmuwan lain. Namun, konsensus ilmiah bersepakat bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat antara 0,4 hingga 0,8 ° C dalam 100 tahun terakhir. Penelitian telah banyak dilakukan oleh peneliti dalam kurun waktu belakangan ini. Mereka memperkirakan bahwa rata-rata suhu global bisa meningkat antara 1,4 hingga 5,8 ° C pada tahun 2100.

Penyebab Pemanasan Global dan Buktinya

Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa fenomena ini sungguh terjadi. Di bawah ini adalah faktor penyebab dan beberapa fakta tersebut.
  1. Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga menjadi penyebab PENCEMARAN TANAH, misalnya akibat tumpahan minyak di sekitar sumur pengeboran. Dengan dimulainya revolusi industri tahun 1700-an, manusia mulai mencemari udara secara tidak terkendali dengan menggunakan bahan bakar fosil, batubara, minyak, gas untuk menjalankan mobil, truk, pabrik-pabrik. Meskipun demikian, bukan berarti efek rumah kaca selalu berdampak negatif bagi bumi. Secara umum, efek rumah kaca merupakan hal baik dan dibutuhkan bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa gas rumah kaca, suhu di Bumi menjadi terlalu dingin sehingga tidak mungkin ditempati. Bahkan tidak mendukung adanya kehidupan. Namun, jika berlebih, gas rumah kaca akan menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui ambang batas daya tahan hidup manusia dan berbagai spesies.
  2. Gas metana menjadi penyebab kedua, terutama oleh peternakan. Peternakan sapi menghasilkan lebih banyak metana dibandingkan industri minyak. Sekitar 20 persen emisi gas metana AS diproduksi oleh sendawa dan kentut ternak .
  3. Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida di atmosfer dibandingkan dalam kurun waktu 800.000 tahun terakhir.
  4. Meskipun Amerika hanya memiliki 4 persen populasi dunia, tetapi memproduksi 25 persen polusi karbon dioksida akibat pembakaran bahan bakar fosil. Sejauh ini merupakan terbesar dibandingkan negara manapun.
  5. PERUBAHAN IKLIM global menimbulkan dampak yang dapat diamati pada lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat mencair dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan hewan berubah dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon berbunga lebih awal.
  6. Gelombang panas meningkatkan resiko manusia terkena penyakit yang berkaitan dengan panas. Paling banyak terjadi pada orang-orang penderita diabetes yang sudah lanjut usia atau sangat muda.
  7. Sekitar 600.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat bencana alam terkait cuaca di tahun 1990-an. Sekitar 95 persen dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang.
  8. Menurut catatan sejarah, tahun 2014 adalah tahun paling panas di dunia. Melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2010.
  9. Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat menyebabkan sebaliknya. Di satu sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah lingkungan. Demikian menurutPlant a Tree Today (PATT) Foundation of the UK and Thailand.

Dampak Pemanasan Global

Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga menyerang kesehatan ekosistem secara sistematis. Beberapa dampak tersebut adalah:
  1. Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat. Pertama kalinya dalam ratusan tahun, kapal bisa melewati area Northwest Passage di atas Amerika Utara. Area tersebut dikenal sebagai tertutup es.
  2. Membahayakan ekosistem terumbu karang. Ilmuwan khawatir terumbu karang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan tersebut. Akibatnya, fenomena pemutihan laut dan penyakit akan meningkat.
  3. Meningkatnya permukaan air laut meningkat. Dengan skenario kenaikan permukaan air laut hanya sekitar 0,9 meter, diperkirakan lebih dari 100 juta orang yang tinggal di daerah pesisir akan mengungsi.
  4. Akibat pemanasan bumi, sejak tahun 1870-an, permukaan air laut global telah meningkat sekitar 8 inci.
  5. Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah kehilangan sekitar 16 persen dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998.
  6. Sejak awal Revolusi Industri, tingkat keasaman permukaan air laut telah meningkat sekitar 30 persen.
  7. Katak emas (Golden toad) adalah spesies pertama yang akan punah akibat perubahan iklim serta hilangnya habitat.
  8. Di antara para ilmuwan iklim, 97 persen setuju bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia sedang terjadi di bumi
  9. Semakin cepat kita bertindak untuk memperlambat laju perubahan iklim melalui upaya-upaya KONSERVASI, semakin rendah risiko, juga biaya bagi generasi mendatang.
  10. Pada tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius adalah orang pertama yang mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan suhu global.
  11. Tidak seluruh studi global warmingberkesimpulan buruk. Beberapa ilmuwan justru ingin mendorong terjadinya fenomena menakutkan ini di planet Mars. Sehingga ia layak ditempati bagi kehidupan. Bahkan mungkin untuk kolonisasi manusia suatu saat kelak.

Cara Mengatasi

Terdapat banyak cara untuk mengatasi atau mencegah bertambahnya peningkatan suhu bumi. Cara-cara tersebut antara lain adalah:

  1. Kurangi penggunaan energi fosil. Penggunaan energi berbahan bakar fosil seperti minyak bumi, bahan bakar merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming. Dengan mengurangi penggunaannya, kita berkontribusi untuk mencegah semakin meningkatnya suhu bumi dan perubahan iklim. Fahami PENGERTIAN PERUBAHAN IKLIM di artikel kami.
  2. Beralihlah ke penggunaan energi ramah lingkungan dan energi terbarukan.
  3. Jika memungkinkan, tinggal di dekat tempat kerja anda akan mengurangi biaya transportasi dan membantu penggunaan energi bahan bakar fosil lebih efisien.
  4. Hemat penggunaan listrik dengan cara mematikan perangkat yang tidak dibutuhkan pada saat anda tidak membutuhkannya.
  5. Belilah produk yang tahan lama atau awet sehingga anda tidak perlu membeli barang-barang tersebut sesering mungkin. Semakin sering anda membeli barang-barang, maka akan membutuhkan semakin banyak energi untuk memproduksinya.
  6. Lebih efisien dan hemat dalam hal apapun.
  7. Kurangan penebangan pohon. Setidaknya sekitar 33 juta hektar hutan digunduli, demikian menurut Scientific American.
  8. Berinvestasi dalam produk ramah lingkungan. Dengan turut berinvestasi, anda akan mempercepat pengembangan dan penggunaan produk ramah lingkungan, misalnya energi tenaga matahari.
  9. Belilah produk lokal. Semakin anda mengkonsumsi produk lokal, maka akan semakin mengurangi energi dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengimpor produk tersebut dari negara lain. Semakin dekat jarak trasnportasi antara tempat asal produk dan tempat anda, maka energi yang dibutuhkan akan semakin sedikit.
  10. Kurangi konsumsi daging. Tingkatkan konsumsi sayuran organik. Seperti disebutkan di atas bahwa peternakan menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Ini berkontribusi sangat besar dalam meningkatkan suhu global. Dengan menurunkan jumlah konsumsi daging anda, akan menurunkan produksi gas metana. Ini membantu mengatasi peningkatan suhu bumi.

teks eksposisi

Tersumbatnya Sungai oleh Sampah      Akhir-akhir ini banyak ditemukan sungai yang alirannya tidak lancar. Jika diperhatikan lebih jauh, ...